Penelitian ini bertujuan menganalisis segmentasi konsumen mie instan di Jabodetabek menggunakan metode K-Means Clustering berdasarkan data dari 153 responden yang dikumpulkan melalui kuesioner daring. Tiga segmen utama diidentifikasi seperti: Pekerja Sibuk Berpenghasilan Cukup, Keluarga Mapan Berpenghasilan Tinggi, dan Milenial Fleksibel Berpenghasilan Sedang. Masing-masing segmen memiliki preferensi merek, pola konsumsi, dan kebiasaan belanja yang khas. Segmen Pekerja Sibuk cenderung memilih merek praktis seperti Indomie dengan konsumsi tinggi saat lembur. Keluarga Mapan memilih merek premium seperti Lemonilo, mengutamakan kualitas bahan dan kandungan gizi. Sebaliknya, Milenial Fleksibel lebih eksploratif, menyukai rasa pedas, dan dominan berbelanja online. Penelitian ini menerapkan kerangka STP (Segmentation, Targeting, Positioning) untuk memberikan panduan strategi pemasaran yang efektif. Sebagai contoh, untuk segmen milenial, strategi promosi melalui e-commerce, kolaborasi dengan influencer, dan produk inovatif yang mencerminkan gaya hidup dinamis disarankan. Hasil menunjukkan bahwa pemanfaatan analisis berbasis data seperti K-Means membantu perusahaan mie instan memahami kebutuhan pelanggan lebih mendalam, memaksimalkan potensi pasar, dan meningkatkan loyalitas konsumen. Dengan integrasi strategi berbasis data, perusahaan dapat merancang kampanye yang relevan, memperkuat daya saing, dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang. Kontribusi praktis penelitian ini adalah panduan strategis bagi industri mie instan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, memperluas pangsa pasar, dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar digital. Penerapan ini menunjukkan bahwa analisis berbasis data efektif dalam memahami preferensi konsumen dan meningkatkan relevansi pemasaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025