Humas berperan dalam membangun hubungan harmonis antara instansi dengan publiknya dengan menjalankan keterbukaan informasi publik. Perlunya proses komunikasi secara terstruktur dalam mendistribusikan informasi agar berjalan dengan baik, namun Humas Bea Cukai Bogor belum memiliki pedoman teori secara khusus untuk dijadikan acuan dalam distribusi informasi hanya mengandalkan peraturan yang ada. Sehingga, dibutuhkan suatu model komunikasi agar lebih terarah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui model komunikasi yang dilakukan Humas Bea Cukai Bogor dalam distribusi informasi. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti meminta informan menceritakan model komunikasi yang digunakan dan penelitian ini lebih menekankan pada teknik observasi, wawancara mendalam dan analisis dokumen. Humas Bea Cukai Bogor kini sudah menerapkan model komunikasi menurut Grunig dan Hunt yang mencakup empat model, yaitu model agen pemberitaan/publisitas, model informasi publik, model asimetris dua arah, dan model simetris dua arah. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, terlihat bahwa media sosial yang lebih dominan digunakan dalam penerapan model komunikasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa Humas sudah berupaya dalam menciptakan citra positif dan membina hubungan baik dengan publik.
Copyrights © 2025