Penelitian ini menggali efektivitas sistem bioflok dalam budidaya ikan lele (Clarias sp.) sebagai metode untuk meningkatkan efisiensi pakan dan menjaga kualitas air. Kelompok tani Tunas Tani II di Desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, menjadi fokus penelitian ini. Sistem bioflok dipilih karena memiliki potensi untuk mengurangi biaya pakan dan meningkatkan produktivitas. Kolam bundar dengan diameter 2 meter dan tinggi 1 meter, dilengkapi dinding wiremesh dan atap fiber transparan, dirancang untuk memaksimalkan kondisi pertumbuhan bioflok dan melindungi ikan dari variasi kualitas air akibat hujan. Benih ikan lele yang berukuran 5-7 cm ditebar sejumlah 2000 ekor dan diaklimatisasi untuk memastikan adaptasi yang optimal dengan lingkungan bioflok. Formula bioflok yang terdiri dari probiotik, molase, dolomit, garam, dan tepung terigu, diaplikasikan selama 5-10 hari untuk mematangkan bioflok. Pemberian pakan, dimulai tiga hari setelah penebaran ikan, diotomatisasi melalui mikrokontroler dengan interaksi SMS gateway, menghasilkan pengurangan pakan sekitar 30-40% dibanding metode konvensional. Keberadaan bioflok sebagai sumber pakan tambahan menjadi faktor utama dalam penghematan ini. Pemantauan berkala dilakukan untuk menilai adaptasi ikan terhadap perubahan pH dan kualitas bioflok, yang terindikasi dari perubahan warna air dari coklat ke hijau, tanpa indikasi negatif seperti bau.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025