Perkebunan karet merupakan salah satu sektor perkebunan yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2021, luas areal perkebunan karet Indonesia menduduki peringkat pertama dunia dengan luas areal mencapai 3.776.485 hektare. Salah satu kondisi kesehatan yang sering terjadi pada pekerja pertanian khususnya petani karet adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko, kondisi ergonomi, pengetahuan, dan gejala awal CTS pada pekerja petani karet di Desa Gunung Manaon 1 Kecamatan Portibi. Desain penelitian ini menggunakan jenis analisis observasional dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional merupakan penelitian yang variabel bebas dan variabel terikatnya dinilai hanya satu kali dalam satu waktu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh petani karet di Desa Gunung Manaon 1 Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara. Berdasarkan data yang diperoleh, maka jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 150 orang petani karet. Dari hasil uji statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,005 (p0,05) dan nilai OR (95% CI) sebesar 12,513 (1,506-103,969). Oleh karena itu dari hasil uji tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan potensi kejadian carpal tunnel syndrome pada pekerjaan petani karet di Desa Gunung Manaon 1 Kecamatan Portibi. Diharapkan kepada petani agar melakukan olahraga tangan pada pagi hari dengan cara meregangkan pergelangan tangan dengan cara mengepalkan tangan, menekuk pergelangan tangan ke bawah dan ke atas. Serta disarankan kepada petani yang memiliki keluhan CTS pada malam hari pada tangan berupa nyeri, kesemutan, dan kebas dapat meluruskan pergelangan tangan agar saat tidur pergelangan tangan tidak tertekuk
Copyrights © 2025