Latar Belakang: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita, terutama di negara berkembang. Prevalensi Infeksi Saluran Pernapasan Akut nasional mencapai 9,3%, dengan angka tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Status gizi balita yang buruk meningkatkan kerentanan terhadap ISPA. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara status gizi balita dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut di wilayah kerja Puskesmas Kota Matsum. Metode: Penelitian korelasi kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel terdiri dari 80 balita berusia 12-59 bulan yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Data status gizi diperoleh dari indeks berat badan/panjang badan sesuai standar World Health Organization, sedangkan data kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut diambil dari rekam medis. Analisis dilakukan menggunakan uji Somers' D. Hasil: Hasil menunjukkan distribusi status gizi balita terdiri dari 18,8% gizi buruk, 22,5% gizi kurang, 45,0% gizi baik, dan 13,8% gizi lebih. Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut tercatat pada 50% balita. Uji Somers’ D menunjukkan hubungan signifikan antara status gizi dan kejadian ISPA (p = 0,001) dan menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,423 (p 0,05), yang mengindikasikan hubungan positif sedang antara status gizi buruk dan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Copyrights © 2025