Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan kompetensi kognitif, afektif, dan sosial siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Artikel ini menganalisis pengaruh penerapan Kurikulum Merdeka berdasarkan data kuesioner yang diisi oleh 8 guru bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Pembelajaran berbasis proyek terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi kognitif siswa, terutama dalam berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Di sisi afektif, meskipun ada tantangan dalam motivasi siswa, 55% guru melaporkan peningkatan dalam kemandirian, karakter, dan empati siswa. Pada aspek sosial, 65% guru mencatat peningkatan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan penyelesaian konflik antar siswa. Namun, tantangan muncul dengan siswa yang kurang percaya diri dalam berpartisipasi dalam diskusi kelompok. Pembelajaran yang lebih inklusif dan pengelolaan dinamika kelompok dapat mengatasi hal ini, memastikan pengembangan kompetensi sosial yang merata.
Copyrights © 2025