Penelitian ini membahas kontribusi intelektual gerakan Usmani Muda dalam proses pembentukan pemerintahan konstitusional di Kesultanan Utsmani pada paruh kedua abad ke-19, dengan fokus pada tiga tokoh sentral: Ibrahim Sinasi, Ziya Pasya, dan Namik Kemal. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, kajian ini menelusuri bagaimana ketiga tokoh tersebut merumuskan gagasan-gagasan konstitusionalisme yang menggabungkan pemikiran politik modern Barat dengan nilai-nilai Islam. Ibrahim Sinasi menyebarluaskan ide tentang hak-hak sipil, opini publik, dan pemerintahan konstitusional melalui media tertulis. Ziya Pasya menekankan pentingnya lembaga perwakilan rakyat serta perlunya menyesuaikan sistem pemerintahan modern dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Sementara itu, Namik Kemal memperjuangkan konsep kedaulatan rakyat, sistem perwakilan, dan pemisahan kekuasaan, serta memberikan kontribusi langsung terhadap penyusunan Undang-Undang Dasar 1876. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun belum berhasil mengubah struktur pemerintahan secara langsung, pemikiran para tokoh Usmani Muda telah membentuk landasan penting bagi transisi menuju sistem pemerintahan konstitusional dan modern di Turki.
Copyrights © 2025