Artikel ini membahas peran pesantren baik salaf dan modern di Jawa Timur dalam menghadapi krisis lingkungan melalui pendekatan hukum ekonomi islam, ekologi serta teknologi. Pesantren yang dikenal dengan pola pendidikan tradisional dan kurang maju ternyata memiliki kontribusi nyata dalam praktik keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan studi kasus pada beberapa pesantren salaf dan modern di wilayah Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren mengembangkan model ekonomi lokal berbasis ekologi seperti pertanian organik, pengelolaan limbah, dan konservasi air yang berakar dari nilai-nilai Islam. Akad-akad dalam fikih muamalah seperti mudaharabah dan wakalah diterapkan pada beberapa unit-unit bisnis yang dimiliki oleh pesantren Sidogiri. Kemudian Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo sangat concern pada transaksi cashless dalam memenuhi kebutuhan harian santri. Wakaf produktif juga dikembangkan oleh dunia pesantren untuk menopang produktifitas pesantren ke depan. Aspek teknologi energi terbarukan seperti PLTS juga dipakai agar menjadi solusi kelangkaan energi di masa-masa yang akan datang. Serta ketahanan pangan tidak luput menjadi bagian yang digarap seperti menggunakan sistem pertanian hidroponik agar menciptakan inovasi ramah lingkungan. (This article examines the pivotal role of Islamic boarding schools in East Java, both traditional and modern, in mitigating environmental crises through a multidisciplinary approach that integrates Islamic economic jurisprudence, ecological principles, and technological innovation. Contrary to their reputation for traditionalism and limited modernization, these institutions have demonstrated tangible contributions to sustainable environmental practices. Utilizing a qualitative-descriptive methodology with case studies of select traditional and modern Islamic boarding schools in East Java, this study reveals that these schools have developed localized economic models grounded in ecological sustainability, including organic agriculture, waste management, and water conservation, all informed by Islamic ethical values. The application of Islamic financial contracts such as mudarabah and wakalah in business units operated by the Sidogiri Islamic boarding school exemplifies this approach. Moreover, the Nurul Jadid Islamic boarding school in Probolinggo has implemented cashless transaction systems to efficiently manage student needs. The development of productive waqf by these institutions aims to enhance their long-term productivity. Furthermore, the adoption of renewable energy technologies, such as solar power, is seen as a strategic solution to future energy challenges. The pursuit of food security through innovative, environmentally friendly practices like hydroponics underscores the commitment of these Islamic boarding schools to sustainable development).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025