Paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari dapat menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan perubahan pada kulit, termasuk kemerahan, pigmentasi, fotosensitivitas, penuaan dini, dan peningkatan risiko kanker kulit. Bengkuang (Pachyrhyzus erosus L.) mengandung antioksidan seperti vitamin C, flavonoid, dan saponin yang mencegah kerusakan kulit oleh radikal bebas. Penggunaan krim tabir surya bermanfaat untuk perawatan kulit karena nyaman digunakan, mudah diaplikasikan, tidak lengket, dan memiliki kemampuan penyebaran yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memformulasikan sediaan krim tabir surya yang mengandung ekstrak etanol umbi bengkoang dan menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) krim ekstrak bengkuang secara in vitro. Metode yang digunakan meliputi formulasi tiga jenis krim tabir surya dengan variasi konsentrasi ekstrak bengkuang (F1 5%, F2 10%, dan F3 20%) serta variasi nilai HLB dari kombinasi emulsifier Span 60 dan Tween 80. Evaluasi krim meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, dan jenis krim. Nilai SPF ditentukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 290–320 nm. Hasil penelitian menunjukkan semua formula memenuhi kriteria krim yang baik, dengan formula paling baik pada konsentrasi 10%. Nilai SPF masing-masing formula adalah 4,54 (F1), 4,59 (F2), dan 4,96 (F3). Kesimpulannya, krim dengan ekstrak etanol umbi bengkuang 20% memiliki nilai SPF tertinggi dan termasuk kategori perlindungan sedang.Kata Kunci: antioksidan, bengkuang, krim, spektrofotometri UV-Vis, SPF
Copyrights © 2025