Penelitian ini dilatarbelakangi beberapa keunikan dari karakteristik Desa Juru Banu. Hambatan pelestarian budaya tari kreasi diakibatkan karena kurangnya keterampilan remaja perempuan dan akses wilayah desa yang jauh dari Ibukota. Keunikan karakteristik Desa Juru Banu adalah terletak pada budaya. Jika diimplementasikan dengan tarian, Desa Juru Banu tidak secara khusus berada di kedua pola tari kreasi tradisi maupun pola tari kreasi modern. Budaya masyarakat mencari ikan dan beternak dapat dijadikan sebuah ikon tari kreasi yang akan ditampilkan di acara-acara atau kegiatan di Desa Juru Banu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber datanya berasal dari remaja perempuan (peserta tari kreasi), instruktur tari kreasi, dan pengurus PKK di Desa Juru Banu. Sedangkan analisis datanya menggunakan model interaktif yang meliputi: pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pemberdayaan perempuan melalui Pelatihan Tari Kreasi melalui 3 tahapan yakni; Tahap Penyadaran dan Pembentukan Perilaku, Tahap Proses Transformasi dan Kecakapan Keterampilan, dan Tahap Pengayaan atau Peningkatan Intelektualitas, 2) faktor Pendukung dan faktor penghambat Pelatihan Tari Kreasi, 3) dampak secara umum dan dampak secara khusus pelatihan tari kreasi terhadap remaja perempuan di Desa Juru Banu.
Copyrights © 2025