Penelitian ini mengkaji hubungan antara fertilitas rendah dan dimensi kebahagiaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan data tahun 2023. Fertilitas di DIY berada pada tingkat moderat rendah, dengan Total Fertility Rate (TFR) sebesar 1,89 pada tahun 2019, di bawah tingkat pengganti populasi. Penurunan fertilitas ini beriringan dengan faktor-faktor seperti urbanisasi, perubahan nilai keluarga, dan meningkatnya akses terhadap kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara fertilitas rendah dan dimensi kebahagiaan di DIY berdasarkan data tahun 2023. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan baru dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang kebijakan yang lebih komprehensif dalam mengatasi fertilitas rendah di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis data sekunder. Data yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang telah dipublikasikan, khususnya data dari Pendataan Keluarga dan Pemutakhiran BKKBN Tahun 2023. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan pola-pola yang terdapat dalam data, yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik. Teori-teori yang relevan digunakan sebagai dasar untuk interpretasi dan analisis hasil penelitian. Hasil menunjukkan bahwa daerah seperti Bantul dan Sleman memiliki partisipasi yang lebih tinggi dalam kegiatan tersebut dibandingkan dengan Kota Yogyakarta, yang cenderung lebih individualistis dan terpengaruh oleh tekanan urbanisasi. Analisis mendalam mengungkapkan bahwa kohesi sosial dan keterlibatan keluarga dalam aktivitas sehari-hari berkontribusi signifikan terhadap kebahagiaan dan kualitas hidup, meskipun fertilitas di bawah tingkat pengganti. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi kebijakan terkait kesejahteraan keluarga di daerah dengan fertilitas rendah.
Copyrights © 2025