Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Poverty In Bengkulu Province 2010-2017 Aryati, Seri; Salsabila, Ghina; Thilfatantil, Muthia Hasna; Christianawati, Aprillia; Prima, Fitri Riswari
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i2.20857

Abstract

Bengkulu is one of the provinces with the highest poverty in Indonesia. The Poverty Gap Index in 2017 is also higher than Indonesia. The purpose of this research is to determine the development of poverty in Bengkulu Province in 2010-2017. The method used in this research is descriptive quantitative based on secondary data. The variables include the percentage of poor people, poverty gap index, poverty severity index and gini index. The results are analyzed descriptively with a macro analysis unit based on the district /city administration unit. The results of this research show that poverty in Bengkulu Province was increasing from 2010 to 2015 and then it’s decreasing until 2017, this increasing was caused by inflation that made the prices of needs increase. The lowest poverty rate is in Bengkulu Tengah District, while the highest level is in the southern part of Bengkulu Province includes Bengkulu Selatan Regency, Seluma Regency, Kaur Regency, and Bengkulu City.
Moderate Replacement Fertility: Independence Dimension Variables Of Yogyakarta Special Region, Indonesia In 2023 Aryati, Seri; Sukamdi; Umi Listyaningsih
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 9 No. 1 (2025): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v9i1.16945

Abstract

Studi ini menganalisis kondisi sosial ekonomi dan digital di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, fokus pada kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan sosial ekonomi dan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Fokusnya adalah memahami variabel kunci seperti pendapatan, kepemilikan aset, kondisi perumahan, akses internet, dan tingkat putus sekolah untuk merekomendasikan intervensi kebijakan yang terarah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan data sekunder dari Pengumpulan dan Pemutakhiran Data Keluarga 2023 oleh BKKBN. Analisis dilakukan dengan statistik deskriptif untuk mengidentifikasi pola dan tren, dengan hasil disajikan secara visual melalui grafik dan diagram untuk pemahaman yang komprehensif. Pembersihan dan pemeriksaan konsistensi data dilakukan untuk memastikan integritas data sebelum analisis. Metodologi ini memberikan wawasan tentang variabel dimensi kemandirian yang membentuk dinamika sosial ekonomi dan digital di Yogyakarta. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daerah perkotaan seperti Bantul dan Sleman secara konsisten melaporkan tingkat stabilitas ekonomi yang lebih tinggi, kondisi perumahan yang lebih baik, dan akses yang lebih besar ke media digital, sementara daerah pedesaan, termasuk Kulon Progo dan Gunung Kidul, menghadapi tantangan di daerah ini. Kesenjangan ini menyoroti perlunya intervensi kebijakan yang ditargetkan untuk meningkatkan infrastruktur digital, peluang ekonomi, dan layanan publik di daerah pedesaan.
Bibliometric Analysis of Demographic Research Related to Fertility Using VOSviewer Aryati, Seri; Sukamdi, Sukamdi; Listyaningsih, Umi
Populasi Vol 33, No 1 (2025)
Publisher : Center for Populatioan and Policy Studies Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp.105893

Abstract

Fertility is a critical aspect of demographic and health studies, directly influencing population growth and public health. This study employs a bibliometric approach to analyze fertility research from 2000 to 2020, utilizing VOSviewer software to visualize the relationships between key topics in the field. Through an extensive analysis of scientific literature from the Scopus database, the study identifies key research themes, such as low fertility, health surveys, reproductive technology, and the impact of the COVID-19 pandemic. The findings reveal that health surveys have consistently been a central focus in fertility research, providing essential data on fertility trends and their implications. Additionally, the emergence of reproductive technologies, such as In Vitro Fertilization (IVF), has been instrumental in addressing infertility, thus influencing fertility decisions globally. The study also highlights how the COVID-19 pandemic has shifted fertility behaviours, with many couples delaying childbearing due to economic and health uncertainties. The interconnectedness of topics like parenthood, fertility intentions, and socio-economic factors underscores the importance of a multidisciplinary approach to fertility research. This analysis offers valuable insights for policymakers and researchers in developing strategies to address future demographic challenges and fertility-related issues. 
Fertilitas di Kabupaten Sleman Yogyakarta Tahun 2023: Demografi, Sosial dan Ekonomi Aryati, Seri; Sukamdi, Sukamdi; Listyaningsih, Umi
GEOGRAPHIA : Jurnal Pendidikan dan Penelitian Geografi Vol. 6 No. 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/gjppg.v6i1.10341

Abstract

This paper examines fertility in Sleman Regency, Yogyakarta, with a focus on socio-demographic and economic factors. Sleman, a region of strategic significance within the Special Region of Yogyakarta, exhibits unique demographic characteristics that warrant further analysis, particularly in relation to fertility rates. The study highlights the impact of factors such as age at first marriage, ideal number of children, live births, education, employment, contraceptive use, and reasons for not using family planning. Utilizing secondary data from the 2023 Family Survey and Update conducted by BKKBN, the study finds that most residents prefer smaller families, with two children considered ideal. This paper also emphasizes the crucial role of access to healthcare services in shaping fertility patterns. The findings provide valuable insights into local demographic dynamics and offer guidance for policy development aimed at managing population growth and promoting sustainable development.
Fertilitas Rendah dan Dimensi Kebahagiaan: Studi Kasus Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2023 Aryati, Seri; Sukamdi, Sukamdi; Listyaningsih, Umi
Media Komunikasi Geografi Vol. 26 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v26i1.85479

Abstract

Penelitian ini mengkaji hubungan antara fertilitas rendah dan dimensi kebahagiaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan data tahun 2023. Fertilitas di DIY berada pada tingkat moderat rendah, dengan Total Fertility Rate (TFR) sebesar 1,89 pada tahun 2019, di bawah tingkat pengganti populasi. Penurunan fertilitas ini beriringan dengan faktor-faktor seperti urbanisasi, perubahan nilai keluarga, dan meningkatnya akses terhadap kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara fertilitas rendah dan dimensi kebahagiaan di DIY berdasarkan data tahun 2023. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan baru dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang kebijakan yang lebih komprehensif dalam mengatasi fertilitas rendah di Indonesia, terutama di wilayah perkotaan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis data sekunder. Data yang digunakan berasal dari sumber-sumber yang telah dipublikasikan, khususnya data dari Pendataan Keluarga dan Pemutakhiran BKKBN Tahun 2023. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan pola-pola yang terdapat dalam data, yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik. Teori-teori yang relevan digunakan sebagai dasar untuk interpretasi dan analisis hasil penelitian. Hasil menunjukkan bahwa daerah seperti Bantul dan Sleman memiliki partisipasi yang lebih tinggi dalam kegiatan tersebut dibandingkan dengan Kota Yogyakarta, yang cenderung lebih individualistis dan terpengaruh oleh tekanan urbanisasi. Analisis mendalam mengungkapkan bahwa kohesi sosial dan keterlibatan keluarga dalam aktivitas sehari-hari berkontribusi signifikan terhadap kebahagiaan dan kualitas hidup, meskipun fertilitas di bawah tingkat pengganti. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi kebijakan terkait kesejahteraan keluarga di daerah dengan fertilitas rendah.