Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang semakin meningkat, Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi PGK di Indonesia pada kelompok usia ≥ 15 tahun, dimana tahun 2013 sebesar 0,2% dan tahun 2018 menjadi 0,38%. Tujuan: Menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup penderita Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis. Metode: penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PGK yang menjalani hemodialisis secara reguler di Rumah Sakit Pusri Palembang sebanyak 70 orang. sampel dalam penelitian ini adalah total populasi sejumlah 70 responden. Penelitian ini telah di laksanakan 20 April - 10 Mei tahun 2024. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Tidak ada hubungan umur (p Value 0,973), jenis kelamin (p Value 0,790), Status pekerjaan (p Value 0,840), lama HD (p Value 0,698), Anemia (p Value 0,492), Adekuasi HD (p Value 0,138), Dukungan Keluarga (p Value 0,298), dan Hipertensi (p Value 0.431) dengan kualitas hidup responden. Namun ada hubungan Pendidikan (p Value 0,042), Akses Vaskuler (p Value 0,020), dan Status Depresi (p Value 0,001) dengan kualitas hidup penderita Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Pusri Palembang tahun 2024. Faktor yang paling dominan Status Depresi (OR 10,131). Saran: RS PUSRI Palembang dapat menyusun rencana dan menjalankan program kegiatan bagi pasien yang melakukan hemodialisis di Rumah Sakit Pusri untuk meminimalisir depresi pasien. Kata Kunci: PGK, Kualitas Hidup, Hemodialisis, Depresi
Copyrights © 2025