Latar Belakang : Salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat yaitu tanaman jati (Tectona grandis L.f) dan banyak ditemukan di Indonesia. Komoditas tanaman jati digunakan untuk berbagai hal mulai dari bahan baku furniture, meubel sampai bahan obat. Tanaman jati merupakan tergolong dalam famili Lamiaceae yang memiliki karakterisitik daun yang spesifik dengan adanya pigmen warna antosianin yang memiliki antioksidan tinggi. Daun jati merupakan tanaman empiris yang digunakan sebagai obat antara lain, obat jantung, penurun kadar kolesterol, anemia, kegemukan, hipertensi, diabetes, luka dan obat radang pada tenggorokan maupun sendi, tidak hanya untuk pengobatan penyakit, namun juga bisa digunakan sebagai pewarna alami. Uji pendahuluan ekstrak dan infusa daun jati menunjukan adanya senyawa metabolit sekunder meliputi alkaloid, flavanoid, tanin, dan saponin. Infusa dari daun jati hanya mengandung terpenoid.. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan kadar tanin dalam ekstrak etanol daun jati pada berbagai konsentrasi dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode Penelitian : Sampel uji penelitian ini adalah daun tanaman jati yang diekstraksi dengan pelarut etanol, kemudian dilakukan skrining fitokimia. Pengujian kadar tanin dilakukan pada beragam konsentrasi seperti 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm diukur menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang maksimal. 738 nm. Hasil : Hasil uji skirining fitokimia menunjukan positif adanya senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil penetapan kadar tanin didapatkan kadar sebesar 9,191% den gan persamaan garis lurus y = 0,0917 x + 0,0041. Kesimpulan : Kadar senyawa tanin sebesar 9,191%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025