Penelitian dilatarbelakangi kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Matematika. Selain itu, beberapa siswa kesulitan memahami materi jajargenjang di sekolah dasar. Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami pada materi luas jajargenjang siswa kelas V; dan (2) untuk menganalisis penyebab terjadinya miskonsepsi pada materi luas jajargenjang siswa kelas V. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, yaitu mendeskripsikan pengalaman atau fenomena yang dialami oleh seseorang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data menggunakan kredibilitas data dengan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa teridentifikasi memiliki mikonsepsi sistematis sebanyak 17 kali, miskonsepsi hitung sebanyak 43 kali, miskonsepsi konsep sebanyak 6 kali, dan miskonsepsi terjemahan sebanyak 2 kali. Hasil metode CRI, diketahui siswa tidak paham konsep sebesar 19%, mengalami miskonsepsi sebesar 23%, dan paham konsep sebesar 58%; dan (2) penyebab terjadinya miskonsepsi, yaitu pada siswa dan konteks. Pada siswa terjadi karena siswa masih mengalami kesulitan pemahaman awal materi luas jajargenjang. Beberapa kesulitan dalam memahami materi tersebut. Pada konteks, siswa kesulitan dalam melakukan perkalian. Saran penelitian adalah siswa hendaknya lebih giat dalam latihan menghitung menggunakan perkalian, sehingga dapat mengerjakan soal luas jajargenjang dengan benar.
Copyrights © 2025