Pemahaman dan penerapan nilai-nilai demokrasi dianggap salah satu bagian untuk mengatasi sikap intoleran maupun diskriminatif antar siswa. Solusi yang diusulkan mencakup penguatan program ekstrakurikuler, pembelajaran aktif di kelas, partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan, integrasi nilai moral dalam kurikulum, dan evaluasi program secara berkala. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pembinaan nilai-nilai demokrasi bagi siswa di sekolah. Studi ini termasuk tipe studi kasus dengan pendekatan kualitatif guna mendapatkan pemahaman mendalam tentang fenomena tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan 16 guru PPKn berserta 16 siswa, selajutnya dianalisis dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembinaan nilai-nilai demokrasi tidak hanya dilakukan melalui kegitan   intrakurikuler, atau pembelajaran di kelas. Namun juga diselenggarakan dengan pendekatan kegiatan kokurikuler yang terintegrasi dalam Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Ini mencakup simulasi pemilihan umum, pergantian ketua Osis, dan pembagian peran di kelas seperti ketua kelas. Selain itu, proses pembinaan nilai demokrasi juga melibatkan kegiatan ekstrakurikuler seperti Paskibra, PASCAL, Pramuka, olahraga (seperti futsal), debat, teater, acara tahunan "Realistig", sanggar tari, Rohis, forum duta hukum, kegiatan rohani (tahfidz), PIK-R, dan PMR.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024