Pangaderang adalah produk norma masyarakat Bugis yang di dalamnya berisi unsur-unsur yang keseluruhan mengatur pola perilaku. Unsur pangadereng ada 4 unsur yakni Ade’ (adat kebiasaan), rapang (perumpamaan, penyerupaan, kebiasaan masyarakat), wari’ (pelapisan sosial atau silsilah keturunan), dan bicara (pengadilan). Prosesi penyelenggaraan jenazah tidak terlepas dari tradisi yang masih ada hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyelenggaraan jenazah masyarakat Bacukiki dan untuk menganalisis penerapan sistem pangadereng pada proses penyelenggaraan jenazah perspektif budaya pada masyarakat Bacukiki Jenis penelitian ini adalah field research atau (penelitian lapangan). Yakni meneliti peristiwa-peristiwa yang ada di lapangan sebagaimana adanya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yakni menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosesi penyelenggaraan jenazah to lotang Bacukiki terdiri dari prosesi memandikan jenazah, menurunkan jenazah lewat jendela, dan penguburan jenazah. Sedangkan pada prosesi penyelenggaraan jenazah Islam Bacukiki terdiri dari prosesi memandikan jenazah, menurunkan jenazah lewat pintu depan, pammula kellopang, dan penguburan jenazah. Adapun penerapan prosesi penyelenggaraan jenazah to Lotang dan Islam perpestif budaya dapat dilihat dari penerapan pangadereng yaitu ade’. Pada penerapan prosesi penerapan penyelenggaraan jenazah to lotang di bacukiki salah satunya terdapat pada unsur ade’ yaitu terdapat pada tradisi mappenre inanre, pesse pelleng, dan tradisi mattampung. Pada masyarakat Islam, penerapan ade’ terdapat pada tradisi mattampung, passili dan mabbaca doang.
Copyrights © 2025