Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1% dan angka tersebut naik menjadi 48,9% pada tahun 2018 (Kemenkes, 2022). Anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pola makan, status gizi, dan status konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola makan, status Konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah), status gizi pada ibu hamil anemia dan ibu hamil tidak anemia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik (non-eksperimen) dengan desain case control yang dilakukan pada bulan April 2024 di Ds Krembung, Sidoarjo, Jawa Timur dengan sampel berjumal 20 orang ibu hamil. Data yang dikumpulan yaitu data pola makan ibu hamil, data status gizi ibu hamil, dan data frekuensi konsumsi TTD. Ibu hamil yang mengalami anemia memiliki pola makan dengan keberagaman yang kurang (40%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (35%), ibu hamil yang mengalami anemia memiliki status gizi yang berisiko KEK (35%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (30%), ibu hamil yang mengalami anemia memiliki kepatuhan konsumsi TTD tidak patuh (40%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak mengalami anemia (30%). Terdapat perbedaan yang signifikan antara pola makan ibu hamil anemia dengan ibu hamil tidak anemia (p=0,000), terdapat perbedaan yang signifikan antara status gizi ibu hamil anemia dan ibu hamil tidak anemia (p=0,028), serta terdapat perbedaan yang signifikan antara status konsumsi TTD pada ibu hamil anemia dan ibu hamil tidak anemia (p=0,007). Berdasarkan hasil penelitian perlu adanya pengarahan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil mengenai frekuensi dan jenis makanan yang tepat untuk dikonsumsi, perlu adanya kewajiban kepada ibu hamil untuk mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin selama 90 hari.
Copyrights © 2025