Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pendapatan peternak sapi bali di Kecamatan Moyo Hilir sebelum dan Pasca PMK. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Observasi, Kuesioner dan wawancara dengan analisis data menggunakan Uji T. Pendapatan sebelum PMK sebesar 1.13% dan meningkat sebesar 8.40% pasca PMK. Biaya pembelian bibit sebelum PMK sebesar 6.80% meningkat sebesar 40.00% pasca PMK. biaya penyusutan peralatan sebelum PMK sebesar 4.77% meningkat sebesar 5.17% pasca PMK, biaya pajak cenderung relatif sama sebelum dan pasca PMK sebesar 3.62%, begitu juga dengan tagihan listrik, dan tagihan air menunjukkan hasil yang sama sebesar 2.90% sebelum dan sesudah PMK. Biaya obat- obatan sebesar 3.89% sebelum PMK dan meningkat sebesar 51.90% pasca PMK. Biaya pakan 10.46% sebelum PMK dan 10.31% pasca PMK, biaya tenaga kerja sebelum PMK 89.40% dan 77.20 setelah PMK. Berdasarkan uji biaya tetap, terdapat perbedaan pendapatan peternak yang besar. Namun, biaya penyusutan kandang, penyusutan peralatan, pajak, listrik dan air menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara sebelum wabah dan pasca wabah. Pada uji biaya tidak tetap menunjukkan hasil yang signifikan pada variabel pembelain bibit, sedangkan pada biaya pakan, biaya obat-obatan dan biaya tenaga kerja menunjukkan hasil yang tidak signifikan antara sebelum wabah dan pasca wabah.
Copyrights © 2025