Kabupaten Lamongan, salah satu kabupaten besar di Jawa Timur, tengah berupaya untuk branding kotanya lewat berbagai festival bertajuk “Lamongan Megilan”. Saat acara Megilan Lamongan digelar, banyak pemangku kepentingan yang ikut memeriahkan setiap festivalnya. Para pemangku kepentingan ini menciptakan berbagai tekanan seperti tekanan persaingan, tekanan pemerintah, tekanan media, dan tekanan publik. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif. Dari 23 informan yang diwawancarai dan 25 artikel berita, dijelaskan berbagai tekanan dari pemangku kepentingan masing-masing festival. Hasilnya mengklasifikasikan setiap jenis tekanan pemangku kepentingan berdasarkan teori. Kerangka konseptual baru muncul dari penelitian ini, yang menunjukkan bahwa acara ini menghadapi berbagai jenis tekanan dari pemangku kepentingan. Kesimpulan yang diambil adalah city branding festival Lamongan Megilan mengalami tekanan yang membuat pihak penyelenggara festival merasa tidak nyaman. Disarankan untuk mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan melakukan evaluasi untuk mengurangi tekanan pemangku kepentingan.
Copyrights © 2024