Kanker serviks menempati urutan keempat pada wanita di dunia dengan 660.000 kasus baru dan 350.000 kematian pada tahun 2022. Deteksi dini menjadi upaya penting untuk menurunkan angka kematian, namun cakupan nasional tahun 2022 baru mencapai 9,19%, sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan hanya 7,3%, jauh di bawah target renstra 45%. Tahun 2024, hanya 7,22% wanita di Kabupaten Lampung Selatan yang melakukan deteksi dini, dengan 200 kasus positif ditemukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan perilaku wanita melakukan deteksi dini kanker serviks di Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan bulan Februari-Maret 2025. Populasi penelitian ini wanita yang sudah menikah berusia 30-69 tahun berjumlah 262.599 orang. Sampel diambil sebanyak 120 responden menggunakan teknik proportional sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Dianalisis univariat, bivariat, serta multivariate dengan menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan pada pengetahuan (p-value=0,009), sikap (p-value=0,000), keterpaparan media informasi (p-value=0,039) dan tidak adanya hubungan signifikan (p-value>0,05) pada tingkat pendidikan, usia, keterjangkauan akses, status ekonomi, dukungan suami/keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan kader kesehatan dengan perilaku wanita melakukan deteksi dini kanker serviks. Variabel dominan adalah sikap (p-value=0,000;OR=5,101).
Copyrights © 2025