Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui kontak dengan urin hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira, terutama tikus. Penyakit ini banyak terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan populasi tikus. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh faktor lingkungan dan perilaku terhadap kejadian leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas Lepo-lepo pada periode 2023–2024. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan meliputi Kepala Puskesmas, Programmer Pengendalian Penyakit Menular, dan Kepala Seksi Pelayanan Terpadu Kecamatan Baruga. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruknya kondisi lingkungan, seperti selokan tersumbat, genangan air, dan kebersihan yang tidak terjaga, berkontribusi terhadap tingginya kasus leptospirosis. Penanganan kasus dilakukan sesuai prosedur Dinas Kesehatan, dengan diagnosis awal oleh dokter dan konfirmasi laboratorium oleh BTKLPP Kelas I Makassar. Upaya pencegahan meliputi penyuluhan kesehatan dan kegiatan kebersihan lingkungan. Penelitian ini menegaskan perlunya intervensi lebih komprehensif melalui edukasi perilaku hidup bersih dan sehat, pengelolaan sampah, penggunaan alat pelindung diri, serta kolaborasi lintas sektor.
Copyrights © 2025