Krisis identitas dan degradasi moral yang dialami peserta didik di Indonesia menjadi indikator gagalnya sistem pendidikan dalam membentuk karakter yang utuh. Selama ini, pendidikan lebih menekankan aspek kognitif, sementara aspek afektif dan spiritual sering terabaikan. Artikel ini mengangkat pentingnya integrasi psikologi pendidikan Islam sebagai pendekatan multidimensional dalam reformasi pendidikan karakter. Pendekatan ini memadukan pemahaman mendalam terhadap struktur jiwa manusia menurut Islam—termasuk nafs (insting), qalb (hati), ruh (jiwa spiritual), dan ‘aql (akal) dengan landasan normatif Al-Qur’an dan Hadis. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah literature review terhadap karya-karya psikologi Islam, psikologi pendidikan Barat, dan kontribusi tokoh-tokoh nasional seperti Zakiah Daradjat yang telah mengembangkan kerangka konseptual psikologi pendidikan berbasis nilai Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan psikologi pendidikan Islam dalam praktik pembelajaran mampu meningkatkan efektivitas komunikasi guru-murid, menyusun strategi pengajaran berbasis fitrah anak, serta membentuk kurikulum yang responsif terhadap perkembangan moral dan spiritual peserta didik. Artikel ini menawarkan novelty berupa pemetaan peran psikologi Islam sebagai kerangka utama—bukan sekadar pelengkap—dalam perancangan sistem pendidikan yang berorientasi pada pembentukan karakter holistik. Dengan mengangkat fondasi historis dan aplikasi kontemporer, artikel ini menegaskan bahwa reposisi psikologi pendidikan Islam merupakan kebutuhan mendesak dalam membangun generasi berakhlak dan visioner di tengah tantangan globalisasi nilai.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025