Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi penguatan kebijakan ketahanan pangan melalui sinergi multi-pemangku kepentingan, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat implementasi kebijakan peningkatan produksi padi, serta merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis temuan lapangan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus di Kabupaten Merauke, wilayah perbatasan yang menjadi sentra produksi padi nasional. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 18 informan kunci yang mewakili pemerintah daerah, kelompok tani, sektor swasta, tokoh adat, dan LSM, observasi lapangan, serta telaah dokumen kebijakan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola interaksi dan dinamika sinergi antar-aktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas sinergi multi-pemangku kepentingan berperan penting dalam penguatan kebijakan ketahanan pangan. Sinergi tersebut terwujud melalui forum koordinasi lintas sektor, kemitraan program, dan pemanfaatan teknologi, meskipun dihadapkan pada tantangan seperti fragmentasi program, konflik tata guna lahan, dan keterbatasan infrastruktur. Studi ini menegaskan perlunya tata kelola kolaboratif yang integratif untuk mendukung ketahanan pangan berkelanjutan di wilayah perbatasan. Rekomendasi utama mencakup penguatan kelembagaan koordinasi, harmonisasi tata ruang, dan adopsi teknologi pertanian presisi.
Copyrights © 2025