Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji unsur-unsur matematis dalam musik tradisional Sasak, khususnya pada alat musik Gendang Beleq, suling, dan gong, serta mengeksplorasi potensinya sebagai media pembelajaran matematika yang kontekstual. Pendekatan kualitatif dengan metode etnografi digunakan dalam pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap pemain musik tradisional di Desa Sukarara, Lombok Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam permainan Gendang Beleq terdapat pola bilangan berulang, frekuensi suara yang dapat dianalisis, serta struktur ritme yang mengandung konsep deret aritmatika. Alat musik suling menunjukkan hubungan antara panjang kolom udara dengan frekuensi nada, serta adanya pola bilangan dan deret dalam ritme permainan. Sementara itu, gong menunjukkan keterkaitan antara ukuran fisik dengan frekuensi dan jumlah harmonis yang dihasilkan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa musik tradisional Sasak memiliki potensi besar dalam mengintegrasikan budaya lokal dengan konsep-konsep matematika sebagai sumber belajar yang bermakna dan kontekstual.
Copyrights © 2025