Kesulitan siswa dalam memahami bangun ruang akibat rendahnya kemampuan spasial dan keterbatasan media visual dalam pembelajaran konvensional. Augmented Reality (AR) hadir sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan visualisasi konsep geometri, namun efektivitasnya dipengaruhi oleh gaya kognitif siswa, seperti Field Independent dan Field Dependent. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran bangun ruang berbasis AR ditinjau dari gaya kognitif tersebut. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek empat siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salem yang dipilih berdasarkan hasil tes GEFT dan tes kemampuan spasial. Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis dan wawancara semi-terstruktur, sedangkan analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkategori gaya kognitif field independent lebih baik dalam persepsi ruang, rotasi mental, dan visualisasi spasial dibandingkan siswa berkategori field dependent. Siswa gaya kognitif field dependent juga lebih mampu memahami objek geometri secara mandiri dan fleksibel, sementara siswa gaya kognitif field dependent cenderung bergantung pada petunjuk visual . Ssiswa yang bekerja sendiri di lapangan, penggunaan AR meningkatkan pemahaman spasial bagi kedua kelompok. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi teknologi AR dalam pembelajaran bangun ruang efektif dalam meningkatkan kemampuan spasial, terutama bila disesuaikan dengan gaya kognitif siswa.
Copyrights © 2025