Keterbatasan sumber daya pada masa pandemi Covid-19 menyebabkan pasien dengan gejala ringan diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumah. Minimnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit ini berkontribusi terhadap meningkatnya kepanikan dan semakin memperberat beban layanan kesehatan. Sebagai respons terhadap permasalahan ini, dikembangkan program pelatihan bagi 23 mahasiswa kedokteran untuk berperan sebagai konselor dalam memberikan edukasi serta dukungan bagi pasien melalui grup percakapan daring dan webinar. Mahasiswa menerima pelatihan dari tenaga medis profesional untuk menyampaikan informasi yang akurat mengenai Covid-19, termasuk praktik isolasi mandiri yang efektif, latihan pernapasan untuk mencegah komplikasi paru-paru, serta manajemen gejala secara mandiri. Grup percakapan daring digunakan sebagai media interaksi langsung, di mana sebanyak 99 pasien memilih bergabung guna mendapatkan dukungan selama isolasi mandiri dan menyelesaikan kuesioner umpan balik terkait program ini. Mahasiswa yang telah dilatih berperan aktif dalam memberikan edukasi, mengatasi kekhawatiran, serta mengurangi tingkat kecemasan peserta melalui pendekatan berbasis informasi. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman terhadap Covid-19, kepercayaan diri dalam mengelola gejala di rumah, serta penurunan kecemasan terkait penyakit ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran mahasiswa kedokteran sebagai konselor serta penggunaan platform digital seperti grup percakapan daring merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi keterbatasan akses layanan kesehatan selama pandemi.
Copyrights © 2025