Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana pembelajaran agama yang bersifat inklusif dapat membangun keharmonisan sosial pada anak usia dini di PAUD Permata Bunda Air Joman. Keharmonisan sosial merupakan kemampuan anak untuk hidup rukun, saling menghargai, dan menjalin hubungan positif dengan teman sebaya, tanpa membedakan latar belakang agama, budaya, atau sosial. Pendekatan inklusif dalam pembelajaran agama berfokus pada pengenalan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, toleransi, empati, dan saling menghormati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran agama inklusif yang diterapkan secara konsisten dan kontekstual mampu menumbuhkan sikap sosial yang harmonis pada anak. Anak-anak mulai menunjukkan perilaku kooperatif, tidak diskriminatif, serta memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap teman yang berbeda latar belakang. Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut dengan pendekatan yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan agama yang inklusif di usia dini dapat menjadi fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang toleran dan harmonis di masa depan.
Copyrights © 2025