Musik iringan memiliki peran yang sangat penting dalam pertunjukan Tari Buto sebagai bagian dari kesenian Kuda Lumping, khususnya dalam menciptakan suasana pertunjukan yang kuat, dramatis, dan penuh energi. Musik ini tidak hanya berfungsi sebagai pengiring gerak, tetapi juga sebagai elemen utama dalam membangun emosi dan atmosfer mistis dalam setiap tahapan pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tahapan bentuk penyajian musik iringan Tari Buto yang terdiri dari enam bagian, yaitu pembukaan acara, musik pembuka, menuju trance, atraksi dalam kondisi trance, proses penyadaran, dan penutupan. Setiap tahapan memiliki karakteristik musik yang berbeda, mulai dari irama lambat dan tenang hingga cepat, keras, dan dinamis yang mendukung perubahan suasana secara bertahap. Bentuk penyajian Musik iringan tari buto memiliki lima elemen pendukuung berdasarkan teoriĀ Djelantik (1999): alat musik, kostum, penonton, tata rias, serta tempat dan waktu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik iringan dalam Tari Buto tidak hanya menjadi pengiring teknis, tetapi juga sebagai media ekspresi spiritual dan budaya yang menghubungkan antara dunia nyata dan dimensi mistis dalam tradisi masyarakat.
Copyrights © 2025