Kemajuan teknologi digital telah membawa transformasi besar dalam sistem pembayaran global, termasuk di Indonesia, dengan meningkatnya adopsi e-wallet sebagai sarana transaksi non-tunai. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran akan pergeseran pola konsumsi, terutama di kalangan remaja yang tinggal di wilayah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana penggunaan e-wallet memengaruhi perilaku konsumtif remaja di Kota Medan. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif, data diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara daring kepada 155 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan metode statistik deskriptif untuk mengidentifikasi tren penggunaan e-wallet dan dampaknya terhadap kebiasaan konsumsi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 98,7% dari responden secara aktif menggunakan e-wallet, dengan DANA sebagai aplikasi yang paling dominan digunakan. Sebanyak 87,1% responden mengakui bahwa penggunaan e-wallet mempermudah mereka dalam melakukan pengeluaran, sementara 79,9% menyatakan sering melakukan pembelian tanpa disadari, yang mencerminkan kecenderungan terhadap perilaku konsumtif. Walaupun sebagian responden tidak merasakan perubahan yang drastis dalam pengeluaran, terdapat kelompok yang mengaku menjadi lebih boros sejak menggunakan e-wallet. Temuan ini menegaskan peran e-wallet dalam membentuk perilaku ekonomi digital remaja dan mendukung teori Utilitas serta Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991), yang menjelaskan bagaimana persepsi terhadap kemudahan dan kendali diri memengaruhi keputusan konsumsi. Penelitian ini memberikan kontribusi teoretis dalam memahami perilaku konsumen di era digital, serta menekankan pentingnya intervensi melalui program literasi keuangan agar penggunaan e-wallet dapat dilakukan secara lebih bijak dan bertanggung jawab.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025