Penelitian ini mengkaji implementasi pendidikan Islam moderat berbasis masjid dengan studi kasus di Masjid Al-Akbar Surabaya. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan profil jamaah, memetakan model pendidikan, dan menganalisis mekanisme pelaksanaan program moderasi Islam. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi digunakan untuk mengeksplorasi pengalaman jamaah secara mendalam. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi jamaah didorong oleh kebutuhan spiritual (faktor internal) serta pengaruh keluarga dan lingkungan sosial (faktor eksternal). Masjid Al-Akbar menyelenggarakan program pendidikan yang beragam, seperti kajian rutin, pendidikan formal-nonformal, dan pelatihan, dengan materi yang menekankan nilai-nilai moderasi seperti toleransi (tasamuh) dan keseimbangan (tawazun). Proses pembelajaran dilaksanakan secara partisipatif dengan metode fleksibel dan evaluasi holistik. Analisis menggunakan teori ekologi Bronfenbrenner mengungkap bahwa interaksi dinamis antara mikrosistem (keluarga, pengajar), mesosistem (jaringan sosial), dan makrosistem (nilai budaya) memperkuat internalisasi nilai moderasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masjid berperan sebagai pusat transformasi sosial yang efektif dalam menyebarkan Islam moderat, dengan rekomendasi untuk memperkuat sinergi antar sistem ekologi guna menghadapi tantangan era digital.
Copyrights © 2025