Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan layanan perawatan alat berat menghadapi tantangan signifikan dalam pengelolaan persediaan suku cadang, khususnya actuator, injector, dan camshaft. Kekurangan stok pada komponen-komponen vital tersebut berdampak langsung pada penurunan produktivitas, peningkatan waktu tunggu perbaikan, serta tingginya biaya operasional akibat pesanan darurat. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan melalui penerapan metode Weighted Moving Average (WMA) dalam peramalan permintaan dan Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pemesanan yang optimal. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah pemesanan optimal adalah 8 unit untuk actuator dan injector, serta 9 unit untuk camshaft, dengan frekuensi pemesanan lima kali per tahun. Untuk menjaga ketersediaan, ditetapkan safety stock sebesar 1 unit dan reorder point sebesar 2 unit untuk masing-masing komponen. Penerapan metode EOQ berhasil menurunkan total biaya persediaan dari Rp744.418.000 menjadi Rp343.827.597, menghasilkan efisiensi biaya sebesar Rp400.590.403. Temuan ini menegaskan bahwa metode EOQ efektif dalam mengoptimalkan pengelolaan persediaan, meningkatkan efisiensi biaya, serta mengurangi ketergantungan terhadap pemesanan darurat
Copyrights © 2025