Perawat memiliki peran penting dalam tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas. Asuhan keperawatan dipengaruhi beban kerja. Beban kerja merupakan tugas yang diberikan dalam bentuk fisik maupun psikis. Perawat sering melakukan aktivitas berulang seperti membungkuk, mengangkat, dan memindahkan pasien dengan postur tidak ergonomis, yang berisiko menyebabkan low back pain. Low back pain merupakan gangguan muskuloskeletal yang disebabkan postur tubuh yang kurang tepat, diakibatkan penerapan ergonomik yang buruk, serta tekanan berulang yang merusak otot punggung bawah dan menyebabkan nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja terhadap low back pain, menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 250 responden, dengan jumlah sampel sebesar 149 menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada Februari – Maret 2025 di rumah sakit Siloam Kupang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu 2 kuesioner untuk mengukur beban kerja dan low back pain pada perawat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 149 responden sebanyak 96 perawat (64.4%) mengalami beban kerja rendah dan 53 perawat mengalami beban kerja tinggi, 74 perawat (49.7%) mengalami kejadian low back pain sedang. Berdasarkan hasil uji Chi-square, p-value 0.028 (<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan kejadian low back pain pada perawat. Pelatihan rutin tentang prinsip ergonomik diperlukan untuk mengurangi risiko low back pain dan meningkatkan efektivitas kerja. Perawat disarankan mencatat intensitas tugas harian untuk mengidentifikasi pola beban kerja tinggi dan berkoordinasi dengan manajemen guna mencegah penumpukan tugas individu tertentu.
Copyrights © 2025