Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EDUCATION ON DENGUE FEVER CONTROL AND ENVIRONMENTAL HEALTH HYGIENE Diannita, Catharina Guinda; Sihombing, Riama Marlyn; Patrisia, Ineke; Sampepadang, Mega; Siregar, Deborah; Cucunawangsih, Cucunawangsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v6i1.50697

Abstract

Introduction: Dengue is a disease of global public health concern because mosquito-borne viruses can spread rapidly, especially in tropical and sub-tropical regions such as Indonesia. The purpose of community service activities is to increase public knowledge about dengue control and recognize environmental health hygiene behavior. Methods: The learning method used is a medical examination and health education. The target participants are 100,  however, the participants who fully participated in the activity were around 60. Results: After carrying out educational activities, the results of increasing participants' knowledge about dengue control and environmental health hygiene were found. The evaluation has only been carried out in the cognitive domain, while the psychomotor realm has not been carried out because this activity is only carried out once, it is necessary to have continuous activities so that there is an increase in cognitive, affective and psychomotor abilities regarding health problems in the community. Conclusion: Participants' knowledge related to dengue fever control and environmental health hygiene was found to slightly increase.
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Cathryne, Joice; Siahaan, Jessica Elisabeth; Soumokil, Marsha Petrosina; Cengga, Maria Teresia; Sampepadang, Mega
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i2.8999

Abstract

BAHASA Kanker payudara menyumbang kematian terbanyak dikalangan wanita. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan deteksi awal kanker payudara yang penting untuk dilakukan, karena dapat meningkatkan peluang sembuh jika kanker diketahui lebih dini. Berdasarkan survei awal kepada 20 mahasiswi keperawatan di satu universitas swasta Tangerang, didapatkan 18 mahasiswi tidak pernah mendapatkan informasi SADARI, 18 tidak pernah melakukan SADARI, dan 2 mahasiswi memiliki riwayat kanker payudara di keluarganya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor-faktor pemeriksaan payudara sendiri sebagai deteksi dini kanker payudara. Metode penelitian mengunakan kuantitatif jenis deskriptif menggunakan analisis univariat dengan menggunakan 199 sampel mahasiswi keperawatan tingkat pertama pada satu universitas swasta di Tangerang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling, penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2024.  Hasil penelitian ini mendapatkan 83,9% responden memiliki pengetahuan cukup tentang pemeriksaan payudara sendiri, 54,3% responden memilki sikap negatif, 60,3% responden berperilaku kurang, 100% responden mendapatkan dukungan baik dari tenaga kesehatan dan 54,5% responden mendapatkan informasi pemeriksaan payudara sendiri dari petugas puskesmas. Perilaku seseorang dipengaruhi banyak faktor. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan mencari hubungan antara faktor - faktor pemeriksaan payudara sebagai deteksi dini kanker payudara.   Breast cancer is the leading cause of death among women. Breast self-examination (BSE) is a crucial method for the early detection of breast cancer, as it increases the chances of recovery when cancer is detected early. An initial survey of 20 nursing students at a private university in Tangerang revealed that 18 had never received information about BSE, 18 had never performed BSE, and 2 students had a family history of breast cancer. This study aimed to describe the factors related to breast self-examination as a method of early detection for breast cancer. This research employed a quantitative descriptive design with univariate analysis, involving 199 first-year nursing students from a private university in Tangerang, selected through purposive sampling. The study was conducted from February to April 2024. The findings showed that 83.9% of respondents had sufficient knowledge about BSE, 54.3% demonstrated negative attitudes, 60.3% exhibited inadequate practices, 100% received good support from healthcare workers, and 54.5% obtained information about BSE from community health center staff. Many factors influence individual behavior. Future research is recommended to explore the relationships between these factors and the early detection of breast cancer.
EDUKASI KESEHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI MI MIFTAHUSSHIBYAN PASIRANDU CURUG: PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Manurung, Evanny Indah; Pakpahan, Martina; Meer, Michael Vr; Eka, Ni Gusti Ayu; Ingrit, Belet Lydia; Theresia, Theresia; Sampepadang, Mega
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2290

Abstract

Latar Belakang: Usia sekolah merupakan usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang merupakan periode kritis dalam mengembangkan kebiasaan agar menetap sampai dewasa. Pada masa ini, penting sekali mengarahkan kebiasaan baik pada anak, terutama Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Guru Sekolah MI Miftahusshibyan menjelaskan masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh siswa/siswi yaitu batuk, pilek, demam dan sakit gigi dan terjadi berulang. Masalah kesehatan ini dapat disebabkan oleh hal yang berhubungan dengan kebersihan individu, yang dimulai dari perilaku dasar seperti cara menggosok gigi yang tidak tepat, mencuci tangan tanpa menggunakan sabun, memilih makanan yang tidak sehat dan bergizi, serta kurangnya menjaga kebersihan diri. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai PHBS di Sekolah. Metode: Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi. Edukasi ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 2 Mei 2024 pada siswa kelas 1 sampai kelas 6 dengan total peserta 250 orang. Sebelum dan setelah edukasi siswa mengisi pre-test dan post-test untuk melihat tingkat pengetahuan dan keberhasilan tujuan. Hasil: Hasil analisis pre-test menunjukkan 78 peserta memiliki tingkat pengetahuan baik. Setelah dilakukan post-test siswa yang memiliki pengetahuan nbaik bertambah menjadi 129 orang. Kesimpulan: Pengetahuan siswa tentang PHBS anak usia sekolah mengalami peningkatan.
EDUKASI PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA) PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SDIT ASSALAM CURUG Pakpahan, Martina; Sampepadang, Mega; Manurung, Evanny Indah; Eka, Ni Gusti Ayu; Ingrit, Belet Lydia; Meer, Michael Vr; Theresia, Theresia
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2314

Abstract

Latar Belakang: Perubahan cuaca dan perilaku tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Siswa sekolah dasar lebih rentan terhadap penyakit ISPA karena sistem kekebalan tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan, dan interaksi yang intens antara siswa di sekolah dapat meningkatkan risiko penularan infeksi antar siswa. Informasi sekolah SDIT Assalam Curug bahwa ISPA menjadi masalah kesehatan yang paling sering terjadi di antara siswa-siswi. Karena itu edukasi pencegahan ISPA pada siswa dirasa penting dilakukan. Tujuan: Edukasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa-siswi mengenai pentingnya pencegahan ISPA dan mampu mempraktikkan etika batuk dan bersin dengan benar di Sekolah. Metode: Edukasi kesehatan dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2024, dengan peserta 113 siswa-siswi kelas 3, 4 dan 5. Edukasi dilakukan dengan ceramah, demonstrasi, games dan diskusi. Pre-test dan post-test diberikan kepada peserta untuk mengevaluasi pengetahuan peserta dan keberhasilan tujuan kegiatan. Hasil: Rerata nilai pre-test sebesar 7,48, dan terdapat peningkatan pengetahuan dimana rerata nilai post-test sebesar 7.93. Peserta juga mampu mendemonstrasikan ulang etika batuk dan bersin dengan baik. Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan siswa-siswi dalam pencegahan ISPA. Edukasi kesehatan sesuai masalah kesehatan yang dialami siswa-siswi perlu rutin dilakukan dalam menjaga status kesehatan.
Beban Kerja Perawat dengan Kejadian Low Back Pain di Satu Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Timur Mataheru, Desri; Munte, Lidia Ningsih; Nahak, Sarma Ulina; olang, Janwar; Sampepadang, Mega
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6724

Abstract

Perawat memiliki peran penting dalam tenaga kesehatan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas. Asuhan keperawatan dipengaruhi beban kerja. Beban kerja merupakan tugas yang diberikan dalam bentuk fisik maupun psikis. Perawat sering melakukan aktivitas berulang seperti membungkuk, mengangkat, dan memindahkan pasien dengan postur tidak ergonomis, yang berisiko menyebabkan low back pain. Low back pain merupakan gangguan muskuloskeletal yang disebabkan postur tubuh yang kurang tepat, diakibatkan penerapan ergonomik yang buruk, serta tekanan berulang yang merusak otot punggung bawah dan menyebabkan nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja terhadap low back pain, menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian sebanyak 250 responden, dengan jumlah sampel sebesar 149 menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada Februari – Maret 2025 di rumah sakit Siloam Kupang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu 2 kuesioner untuk mengukur beban kerja dan low back pain pada perawat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square. Analisa data yang digunakan adalah analisa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 149 responden sebanyak 96 perawat (64.4%) mengalami beban kerja rendah dan 53 perawat mengalami beban kerja tinggi, 74 perawat (49.7%) mengalami kejadian low back pain sedang. Berdasarkan hasil uji Chi-square, p-value 0.028 (<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara beban kerja dengan kejadian low back pain pada perawat. Pelatihan rutin tentang prinsip ergonomik diperlukan untuk mengurangi risiko low back pain dan meningkatkan efektivitas kerja. Perawat disarankan mencatat intensitas tugas harian untuk mengidentifikasi pola beban kerja tinggi dan berkoordinasi dengan manajemen guna mencegah penumpukan tugas individu tertentu.