Keberadaan masyarakat marjinal di tengah perkotaan menimbulkan permasalahan yang memprihatinkan, terutama anak-anak mereka yang juga terkena dampaknya. Permasalahan ini perlu mendapatkan perhatian khusus, guna mengembalikan hak-hak anak yang seharusnya mereka terima. Beberapa program yang disediakan sering kali tidak sesuai sasaran, misalnya program panti sosial yang menyasar pada disfungsi anak yang keberadaanya belum optimal. Menyikapi kondisi tersebut, diperlukan solusi komprehensif yang mampu menjawab permasalahan, yaitu perancangan rumah singgah. Perancangan yang menyasar lokasi paling rentan dengan angka kemiskinan tertinggi di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ini bertujuan untuk menjangkau anak-anak marjinal, sehingga memudahkan mereka dalam mengakses fasilitas tersebut. Penerapan pendekatan arsitektur perilaku pada desain dilakukan untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan anak-anak. Mengingat bahwa lingkungan mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak, pendekatan perilaku ini relevan agar dapat menciptakan ruang beraktivitas yang aman, fleksibel, adaptif dan bermanfaat bagi anak-anak. Disamping itu, melalui keberadaan rumah singgah ini, lebih banyak anak yang dapat menikmati kehidupan dengan lebih baik dan membantu mengurangi permasalahan marjinalisasi di perkotaan. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, observasi, dan analisa pengaruh ruang terhadap pola perilaku manusia didalamnya. Sehingga, menghasilkan konsep perancangan rumah singgah yang dapat memenuhi kebutuhan belajar, bermain, berketerampilan dan beraktivitas.
Copyrights © 2025