Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

THE RESPONSE OF HYPERMARKET BUILDING FOR ADAPTABILITY IN HOUSING DEVELOPMENTS Asharhani, Imaniar Sofia; Kusuma, Adriyan; Agriza, Kurnia Fajar
MODUL Vol 24, No 2 (2024): MODUL vol 24 nomor 2 tahun 2024 ( 5 articles )
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.24.2.2024.91-101

Abstract

This paper aims to explore the key factors to assess the adaptability of hypermarkets into residential units. The study focuses on practice studies in Indonesia, specifically Transmart, Trans Icon and Trans Park all of which are former Carrefour hypermarkets undergoing redevelopment. The research investigates the adaptive capacity and adaptive response of these redevelopments by analyzing factors such as location, economic viability, structural constraints, and regulatory compliance, which are critical to determining the feasibility of such adaptations. The methodology involves a comprehensive review of previous literature, secondary data analysis, and an evaluation of overlapping adaptability assessment instruments. The methodology involves a comprehensive review of previous literature, secondary data analysis, and an evaluation of overlapping adaptability assessment instruments. From these instruments, the study explores their implementation in practice within Indonesia, focusing on case studies of hypermarkets. This is followed by identifying adaptation responses from the owners' perspective, particularly regarding their strategies and decision-making processes in adapting hypermarkets for mixed-use functions. Data collection utilizes Street View Imagery (SVI) to analyze spatial changes, locational factors, and patterns of transformation, providing a visual representation of adaptability. Findings reveal the study identifies two types of hypermarkets adaptation response: those with limited areas, where expansion is primarily vertical with similar functions, and those with larger areas that allow for horizontal expansion. Owners respond by implementing dynamic mixed-use developments on large plots of land, optimizing land use, and integrating various functions such as residential, commercial, and recreational spaces within the same area. For larger areas, new buildings are added, and existing structures are demolished to comply with zoning adjustments and safety regulations. The insights provided by this research contribute to sustainable urban growth and efficient land use in Indonesia, emphasizing the need for strategic adaptability.
Translating the narrative of tolerance in designing a museum environment Yaufik, Anggelia; Kusuma, Adriyan
ARSNET Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Architecture Faculty of Engineering Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsnet.v4i2.110

Abstract

The study explores the design of a museum environment based on the narrative of 'tolerance.' Museums deliver in-depth and interactive messages through creating spatial experiences that provides information and engages visitor's emotions. This academic design study utilises the narrative architecture approach to compose and create holistic spatial flow that guide visitors through various sensory experiences. The design of the museum environment consists of five core spaces with different flows of sensorial narrative related to the experience of tolerance, named Susila, Sahayanda, Sabah, Sadrah, and Segianya. The sequence between spaces allows for a coherent and progressive narrative of tolerance, enabling visitors to feel a deep involvement from one space to another. Sensorially, manipulation and organisation of spatial scales bring different experiences of light, texture, sound, and visuals to create a comprehensive and memorable experience. The application of narrative architecture allows the museum environment to evolve, not only as a place to exhibit artefacts but also as a dynamic educational platform. It provides important information about the history of tolerance-related events and reflectively enriches how the visitors experience the space. Connections between the conveyed narrative of tolerance and the space create a vibrant experience of the overall museum environment.
Perancangan Rumah Singgah untuk Anak Marjinal dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku di Jakarta Utara Nadila, Salma; Ratnasari, Anisza; Kusuma, Adriyan
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 6, No 1 (2025): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2025.v6i1.6309

Abstract

Keberadaan masyarakat marjinal di tengah perkotaan menimbulkan permasalahan yang memprihatinkan, terutama anak-anak mereka yang juga terkena dampaknya. Permasalahan ini perlu mendapatkan perhatian khusus, guna mengembalikan hak-hak anak yang seharusnya mereka terima. Beberapa program yang disediakan sering kali tidak sesuai sasaran, misalnya program panti sosial yang menyasar pada disfungsi anak yang keberadaanya belum optimal. Menyikapi kondisi tersebut, diperlukan solusi komprehensif yang mampu menjawab permasalahan, yaitu perancangan rumah singgah. Perancangan yang menyasar lokasi paling rentan dengan angka kemiskinan tertinggi di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ini bertujuan untuk menjangkau anak-anak marjinal, sehingga memudahkan mereka dalam mengakses fasilitas tersebut. Penerapan pendekatan arsitektur perilaku pada desain dilakukan untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan anak-anak. Mengingat bahwa lingkungan mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak, pendekatan perilaku ini relevan agar dapat menciptakan ruang beraktivitas yang aman, fleksibel, adaptif dan bermanfaat bagi anak-anak. Disamping itu, melalui keberadaan rumah singgah ini, lebih banyak anak yang dapat menikmati kehidupan dengan lebih baik dan membantu mengurangi permasalahan marjinalisasi di perkotaan. Metode yang digunakan meliputi studi literatur, observasi, dan analisa pengaruh ruang terhadap pola perilaku manusia didalamnya. Sehingga, menghasilkan konsep perancangan rumah singgah yang dapat memenuhi kebutuhan belajar, bermain, berketerampilan dan beraktivitas.
COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH PARTICIPATORY DESIGN AND LOCAL MATERIAL OPTIMALISATION FOR SUSTAINABLE TOURISM Asharhani, Imaniar Sofia; Hibrawan, Abdullah; Kusuma, Adriyan; Tanjaya, Tanjaya; Wijaya, Christian Wisaputra; Arum, Danielle Ratna
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 5, No 1 (2025): Vol 5 No 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v5i1.2444

Abstract

This community service program focuses on empowering the local community in Desa Setu through the development of Cafe Kampoeng. Using a Participatory Action Research (PAR) approach, the community is actively involved in the design and implementation processes. The program emphasizes the use of local materials such as bamboo, rattan, and wood to produce sustainable and ergonomic furniture. Training workshops were conducted for table, chair, and custom furniture production, integrating ergonomic principles to ensure user comfort and functionality. The results showed increased community skills, improved economic opportunities, and enhanced local tourism potential. This initiative fosters long-term independence and supports sustainable rural tourism development.Keywords: community empowerment, participatory design, local materials, ergonomics, rural tourism
Telaah Metode Pembelajaran Perancangan: Eksplorasi Desain Instalasi dengan Penerapan Generative AI Kusuma, Adriyan
Arsitekno Vol. 12 No. 2 (2025): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v12i2.18540

Abstract

Pelibatan generative AI ke dalam proses merancang arsitektur sudah banyak dilakukan. Berbagai studi juga telah dilakukan untuk menelaah penerapan generative AI di dalam proses pembelajaran arsitektur namun dalam konteks Indonesia belum banyak dipaparkan dalam tulisan ilmiah. Artikel ini berkontribusi memaparkan studi kasus kerangka pembelajaran yang menerapkan generative AI dalam penggalian ide dan konsep awal. Kerangka yang dipaparkan terdiri dari rangkaian tugas yang melibatkan generative AI dalam beberapa tahap, batasan dan metode bervariasi yaitu metode eksplorasi langsung dengan prompt, metode yang didahului inisiasi ide melalui cara konvensional (sketsa cepat, catatan, model) serta metode pendalaman melalui diskusi dengan generative AI berbasis percakapan. Pengamatan dilakukan di lingkup mahasiswa kelas eksplorasi desain yang terbatas berjumlah 10 orang. Pengamatan proses dan hasil serta jajak pendapat menunjukkan bahwa kerangka ini dapat membantu dalam pengenalan mahasiswa kepada cara kerja dan cara melibatkan generative AI serta memberikan sudut pandang untuk mengevaluasi cara yang sesuai dengan intensi eksplorasi ide. Pemaparan menunjukkan bahwa penahapan langkah serta pembedaan kedalaman keterlibatan generative AI menjadi hal yang penting untuk dapat membandingkan dan menunjukkan peran, peluang dan keterbatasan generative AI. Penyusunan rangkaian tugas dalam kerangka ini dapat menjadi masukan dan evaluasi bagi pengajar dalam upaya melibatkan AI secara lebih tepat dalam proses pembelajaran.
Behavioural approach as the basis of traditional market redevelopment strategies Assyifa, Ajeng Regita; Asharhani, Imaniar Sofia; Kusuma, Adriyan
ARSNET Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Architecture Faculty of Engineering Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/arsnet.v5i2.169

Abstract

This design study focuses on the redevelopment of the Kebayoran Lama traditional market using a behavioural approach. Traditional markets hold an important role in the social, economic, and cultural life of urban communities, functioning not only as centres of trade but also as spaces for interaction that shape the city's character. However, rapid urban development often creates challenges for traditional markets, reducing their competitiveness against modern shopping centres. The study began with direct observation and behavioural mapping activities at the Kebayoran Lama traditional market to understand how traders and visitors interact with the space. Findings show the current layout does not support user needs due to irregular commodity placement, limited circulation, inactive stalls, and trading activities spilling outside the building. This research proposes strategies to restructure the market into a more adaptive, inclusive, and sustainable space. The design sought to reprogram the spatial boundaries to identify a setting for particular behaviour, improve wayfinding to create clearer spatial cognition, and develop sensorial experience to enhance environmental perception. These redevelopment strategies demonstrate an integrated framework of behaviour approach to functionally efficient, cognitively legible, and socially engaging spaces, strengthening the market's role as a vital centre of economic and social activities for the community.
Re-Bond Place: Perancangan Pusat Penampungan Hewan dengan Pendekatan Rekreatif Edukatif di Jakarta Barat Hindradjaja, Tiffany; Sari, Marchelia Gupita; Kusuma, Adriyan
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 5, No 1 (2024): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2024.v5i1.4821

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, bertambah pula jumlah hewan peliharaan maupun hewan terlantar. Overpopulasi hewan domestik menjadi masalah tak terhindarkan yang dapat mengarah pada permasalahan di sekitar permukiman. Hewan-hewan terlantar seringkali ditampung dalam penampungan, namun jumlah hewan yang diadopsi tidak sebanding dengan hewan yang masuk. Di sisi lain, terdapat bisnis breeder yang menambah keturunan hewan domestik dengan cara yang tidak etis. Oleh karena itu, diperlukan bangunan untuk penampungan hewan yang mendorong minat masyarakat dalam mempelajari perilaku hewan dan menggalakkan adopsi. Lokasi perancangan yaitu Jakarta Barat yang merupakan daerah perkotaan padat namun belum memiliki penampungan hewan. Pendekatan yang diambil yaitu rekreatif edukatif, dengan harapan dapat mengundang pengunjung untuk datang serta mengedukasi masyarakat agar lebih memilih mengadopsi ketimbang membeli dari breeder. Untuk memenuhi pendekatan tersebut, bangunan perlu mendorong interaksi antara manusia dan hewan. Dengan demikian, persepsi masyarakat mengenai penampungan hewan yang suram/menyedihkan dapat berubah menjadi sebuah tempat rekreasi yang menarik dan mengedukasi.
BOND, CREATIVE AND NATURE: PERANCANGAN RUANG BELAJAR KREATIF ANAK PADA SEKOLAH DASAR RANCA IYUH Syifa Aliefia; Ratnasari, Anisza; Kusuma, Adriyan
RUSTIC Vol 4 No 1 (2024): RUSTIC
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/rustic.v4i1.2364

Abstract

Pada Juli 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan Kurikulum 2013 berbasis tematik dan pendekatan saintifik di seluruh sekolah dasar sebagai improvisasi kemajuan budaya dan teknologi internasional. Kurikulum 2013 mengajak siswa aktif dalam bersosialisasi, memecahkan masalah, dan mengembangkan karakter anak melalui mata pembelajaran yang diambil. Lingkungan belajar dapat mempengaruhi individu dan menjadi alat bantu belajar mengajar, maka perlu memperhatikan kenyamanan ruang. Isu yang muncul adalah beberapa kondisi sekolah dasar mengalami kurangnya fasilitas belajar seperti fasilitas perpustakaan dan lapangan olahraga, salah satunya terjadi di Kabupaten Tangerang. Dalam mengatasi isu yang terjadi, perlu solusi tata ruang baru, merespon kebutuhan pengguna dan fleksibilitas untuk pembelajaran Kurikulum 2013. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif, dan penelitian yang berbasis data lokasi perancangan untuk mengetahui permasalahan pada lokasi. Perancangan desain ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang belajar anak dengan keadaan lokasi dan lahan yang dipilih dengan pendekatan fungsi-kualitas ruang kreatif, serta peraturan standar-standar keamanan bangunan. Ruang kreatif yang tercipta pada perancangan dibuat menyesuaikan kebutuhan pembelajaran, dengan tiga prinsip yaitu ruang kreatif tanpa tools, ruang kreatif dengan tools dan ruang kreatif di area luar.