Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi dan literasi digital petani terhadap efektivitas sistem irigasi berbasis Internet of Things (IoT) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Penerapan teknologi IoT dalam sektor pertanian menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi penggunaan air dan produktivitas lahan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada kesiapan sumber daya manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 120 petani yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari tiga variabel utama: persepsi terhadap IoT, literasi digital, dan efektivitas irigasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap IoT berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas irigasi dengan koefisien regresi sebesar 0.317. Sementara itu, literasi digital memiliki pengaruh yang lebih dominan dengan koefisien 0.452. Nilai R Square sebesar 0.590 menunjukkan bahwa kombinasi kedua variabel mampu menjelaskan 59% variasi efektivitas irigasi. Uji korelasi juga menunjukkan hubungan yang kuat antara ketiga variabel. Temuan ini menegaskan pentingnya membangun persepsi positif dan meningkatkan kapasitas literasi digital sebagai fondasi keberhasilan adopsi teknologi IoT dalam praktik pertanian. Implikasi dari penelitian ini menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, penyuluh pertanian, dan institusi pendidikan untuk menyusun strategi pelatihan dan penyuluhan yang kontekstual. Penyediaan infrastruktur digital dan model pelatihan partisipatif menjadi kunci untuk memperkuat adopsi teknologi secara berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi empiris terhadap perumusan kebijakan pertanian digital di daerah pedesaan Indonesia.
Copyrights © 2025