Makan tidak hanya dipengaruhi oleh rasa lapar fisik, tetapi juga oleh kondisi emosional individu. Salah satu bentuk perilaku makan yang dipengaruhi oleh emosi adalah emotional eating, yaitu kecenderungan makan sebagai respons terhadap emosi negatif. Dewasa awal merupakan tahap perkembangan yang rentan terhadap ketidakstabilan emosi akibat berbagai tuntutan hidup, sehingga berpotensi memicu perilaku makan emosional. Regulasi emosi menjadi kunci penting dalam menghadapi tekanan tersebut, karena berfungsi untuk mengelola dan menyalurkan emosi secara adaptif.  Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui peran regulasi emosi terhadap emotional eating di kalangan dewasa awal yang tinggal di Kabupaten Karawang. Desain kausalitas digunakan sebagai metode dengan sampel sebanyak 348 partisipan yang dipilih menggunakan pendekatan purposive sampling. Untuk penelitian ini menggunakan skala yang dimodifikasi Emotional Eating Scale (EES) dari Arnow et al., (1995) dan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) dari Gross dan John versi bahasa Indonesia oleh Radde dan Saudi (2021). Hasil menunjukkan bahwa regulasi emosi berpengaruh signifikan. Individu yang memiliki kemampuan regulasi emosi yang rendah akan menggunakan makan sebagai pelampiasan emosi negatif dan sebaliknya jika memiliki kemampuan regulasi emosi yang tinggi tidak akan menggunakan makan sebagai pelampiasan saat merasakan emosi negatif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025