Penelitian ini mengeksplorasi eksistensi seni grafis teknik hardboard cut di tengah perkembangan teknologi modern yang serba instan. Teknik hardboard cut, salah satu metode cetak tinggi dalam seni grafis, menawarkan keunikan melalui pendekatan manual yang membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan penguasaan teknik yang mendalam. Namun, seni grafis konvensional, khususnya teknik ini, semakin kehilangan popularitas akibat minimnya apresiasi publik, jarangnya pameran dan lokakarya, serta dominasi teknologi yang mempermudah proses penciptaan karya seni. Melalui teori distingsi Pierre Bourdieu, penelitian ini menganalisis bagaimana seni grafis teknik hardboard cut dipengaruhi oleh kapital budaya, habitus, dan medan produksi budaya. Seni ini menjadi simbol eksklusivitas dan nilai tradisional yang dihargai oleh kelompok dengan kapital budaya tinggi, meskipun keberadaannya semakin terdesak oleh seni digital yang lebih praktis dan komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam menjaga relevansi teknik hardboard cut di tengah era digital, sekaligus menegaskan pentingnya pelestarian seni grafis sebagai warisan budaya dan ekspresi seni yang autentik.
Copyrights © 2024