Artikel ini mengkaji pentingnya pendidikan tinggi sebagai bagian dari aktualisasi fitrah manusia dalam perspektif Islam yang wasathiyah dengan pendekatan multidisipliner sejarah, filsafat, dan sosial keagamaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih kuatnya pandangan patriarkis dan deterministik dalam masyarakat pesisir Pantura yang menganggap pendidikan tinggi, terutama bagi perempuan, sebagai hal yang kurang esensial. Melalui pendekatan kualitatif studi pustaka dan analisis teks, penelitian ini menemukan bahwa pendidikan tinggi bukan hanya sarana untuk mencetak tenaga profesional, tetapi juga merupakan jalan kodrati bagi manusia untuk mengembangkan potensi akal, spiritual, dan sosialnya. Temuan menunjukkan bahwa konsep fitrah, ikhtiar, dan takdir dalam Islam justru mendorong manusia untuk terus belajar, termasuk hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Integrasi teori pendidikan klasik nativisme, empirisme, dan konvergensi dengan prinsip-prinsip Islam menghasilkan kerangka pemikiran baru tentang urgensi pendidikan tinggi dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berkeadaban. Implikasi dari studi ini memberikan dorongan untuk mendesain kurikulum dan kebijakan pendidikan yang inklusif serta kontekstual terhadap realitas sosial-ekonomi kawasan pesisir. Penelitian ini menyarankan pentingnya keterlibatan negara, pesantren, dan keluarga dalam menyadarkan masyarakat akan nilai strategis pendidikan tinggi sebagai jalan fitrah yang berkelanjutan.
Copyrights © 2025