Penggunaan bahasa kotor yang terus-menerus oleh siswa, kemarahan dalam menanggapi nasihat instruktur, perundungan terhadap teman sekelas yang dianggap lebih lemah, dan pembangkangan terhadap perintah guru merupakan semua masalah yang disoroti oleh penelitian ini. Tindakan siswa saat berada di lingkungan sekolah, khususnya di kelas, memberikan bukti yang jelas tentang hal ini. Oleh karena itu, pendidikan karakter dipandang penting untuk diperkenalkan sejak usia muda di Indonesia, mengingat fakta bahwa moral siswa telah menurun sejak munculnya globalisasi. Indikator kehidupan komunal yang berkualitas tinggi adalah moralitas. -orang beragama memiliki asumsi bahwa agama selalu mengajarkan pengikutnya untuk berbuat baik dan melarangnya melakukan kesalahan. Sedangkan budayawan berasumsi moralitas seseorang diliat dari sebagaimana seseorang mematuhi nilai dan norma di masyarakat. Berdasarkan kajian literatur dari 14 artikel jurnal, ditemukan bahwa penguasaan kelas, etika sosial, dan kompetensi dasar menjadi faktor kunci. Tantangan yang di hadapi meliputi kurangnya Sosialisasi dan kesadaran terkait dengan pendidikan karakter, penilaian terhadap karakter siswa yang belum sesuai. Untuk mengatasi hal ini peneliti merekomendasikan pihak sekolah dan kepala sekolah serta guru-guru lebih memperhatikan pendidikan karakter siswa dibanding dengan aspek pengetahuan. Dan melakukan upaya-upaya secara serius mengenai pendidikan karakter siswa-siswa nya.
Copyrights © 2025