Kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi digital mendorong restoran di Indonesia, khususnya di Garut, untuk mengadopsi sistem pembayaran digital seperti QRIS. Meskipun implementasi QRIS menawarkan berbagai manfaat seperti efisiensi transaksi dan keamanan finansial, penggunaannya masih menghadapi tantangan seperti infrastruktur yang belum optimal dan risiko penipuan digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi behavior intention dan use behavior terhadap penggunaan QRIS oleh restoran di Garut melalui penerapan model UTAUT2 (unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif asosiatif dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang ditentukan menggunakan skala likert dan dianalisis menggunakan metode Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance expectancy dan behavioral intention berpengaruh terhadap use behavior, sementara facilitating condition hanya berpengaruh terhadap use behavior, namun, tidak terhadap behavior intention. Sebaliknya, variabel effort expectancy, social influence, hedonic motivation, dan habit tidak menunjukkan pengaruh terhadap behavior intention. Temuan ini menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur, edukasi digital, serta pemahaman praktis terhadap manfaat QRIS sebagai strategi adopsi teknologi yang lebih efektif bagi sektor restoran.
Copyrights © 2025