<![CDATA[Pemahaman membaca adalah memahami sesuatu dari teks yang dibaca. Mengacu pada hal tersebut, peneliti di MA Bilingual Batu memberikan pre-test kepada kedua kelompok. Ia menemukan bahwa dalam dua puluh soal yang dirancang peneliti untuk diselesaikan dalam waktu 30 menit, peneliti memperoleh hasil bahwa skor 5 dari 18 siswa (yaitu 28%) mencapai nilai melebihi KKM, dan sisanya 72% kurang dari KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan mind mapping dalam Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca di MA Bilingual Batu dan untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan penerapan mind mapping dalam Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca di MA Bilingual Batu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menerapkan pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan untuk mengumpulkan data peneliti menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes sebagai alatnya. Untuk menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan uji statistik pada SPSS 17. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan mind mapping dalam Project Based Learning untuk pembelajaran Maharah Qira’ah, siswa menjadi lebih aktif dan antusias, dan peneliti menerapkan 6 langkah pada 6 pertemuan menurut pendapat Daryanto. Hasil nilai Sig. (2-tailed) pada uji statistik sebesar 0,005 dan 0,005 lebih kecil dari hasil 0,05. Nilai signifikansi tersebut Sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0,05 atau H1 = diterima, artinya terdapat perbedaan hasil pembelajaran antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan pernyataan ini, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan mind mapping dalam Project Based Learning untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas sepuluh dalam keterampilan membaca di MA Bilingual Batu adalah efektif. Keuntungan penerapan mind mapping dalam Project Based Learning adalah: (a) Peserta didik saling bekerja sama untuk memecahkan masalah. (b) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kompetensinya sesuai dengan lingkungan di kehidupan sehari-hari. (c) Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias. Kekurangannya adalah: (a) Membutuhkan banyak waktu dan sarana pembelajaran. (b) Hal ini mengharuskan guru dan siswa untuk siap menghadapi pembelajaran dan pengembangan]]>
Copyrights © 2025
