Percepatan urbanisasi, perubahan iklim, dan tekanan terhadap sumber daya alam menuntut kota-kota di Indonesia untuk bertransformasi menjadi kota yang resilien. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana sinergi antara sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), dan teknologi dapat mendorong pembangunan perkotaan yang tangguh terhadap krisis lingkungan dan sosial, dengan studi kasus di Kota Padang dan wilayah Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode literature review dari lima jurnal ilmiah nasional dan terindeks, yang membahas aspek daya dukung lahan, pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan ruang publik, pendekatan psikososial, dan integrasi teknologi informasi geospasial. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengelolaan SDA yang berbasis daya dukung lingkungan, penguatan kapasitas SDM secara sosial dan psikologis, serta pemanfaatan teknologi seperti SIG secara kolaboratif dapat menciptakan sistem kota yang adaptif dan inklusif. Sinergi ketiga pilar ini terbukti menjadi fondasi penting dalam mewujudkan kota masa depan yang resilien. Kajian ini merekomendasikan perumusan kebijakan perkotaan yang integratif dan partisipatif, dengan pelibatan multiaktor sebagai strategi utama dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan di daerah rawan bencana seperti Kota Padang.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025