Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pandangan Filsafat Islam terkait dengan novel Jalan Terbuka karya Ali Audah, mendalami kandungannya  melalui nilai-nilai instrinsik serta  untuk mengetahui konteks sosial melalui nilai-nilai ekstrinsik dari cerita yang ada di dalamnya. Kemudian mengangkat refleksi filosofis Islami untuk membedakan  nilai-nilai materalisme dengan pandangan dunia tauhid sebagaimana  apa yang secara eksplisit  ada dalam novel ini. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Metodologi Penelitian Filsafat serta agar bertitik tolak dari pengalaman manusia yang konkret, dibantu dengan Teori Struktural Genetik dari Lucien Goldmann. Dengan pendekatan kedua pisau analisis ini, kesatupaduan hubungan antara manusia, Tuhan, dan alam lingkungannya, bisa terbaca dengan baik. Tulisan ini diawali dengan perbedaan mendasar antara visi tauhid dengan materialisme filosofis, mengalisis kandungan intrinsik serta ektrinsik serta mencari falsafah dasar dari adanya nilai-nilai religius sebagai pandangan dunia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan bertitik tolak dari pandangan dunia religius, pertama, bisa dipahami kedalaman kandungan novel ini baik dari sisi nilai-nilai intrinsiknya serta dari nilai ektrinsiknya,  karena novel berada dalam sebuah setting sosial pencarian nilai-nilai demokratis terkait dengan pemilu pertama dalam sejarah Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1955. Kedua, novel Jalan Terbuka juga merupakan gambaran pencarian jati diri dari kaum intelektual Indonesia di tengah benturan ideologi yang terjadi pada kurun tersebut. Di dalam pencarian tersebut, manusia tidak bisa melepaskan diri dari keterkaitan dengan nilai-nilai religius serta “ketuhananâ€, dan juga dalam keterikatan hubungan manusia dengan sesamanya
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016