Widarda, Dodo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dinamika NU: Komitmen Kebangsaan, Semangat Kembali ke Khittah, serta Pemberdayaan Civil Society Widarda, Dodo; Rachman, Budhy Munawar
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30391

Abstract

Sebagai kekuatan yang berbasis masyarakat sipil di Indonesia, NU merupakan representasi Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan gerakan konkrit dalam proyeksi membangun dan mengembangkan kesadaran spiritual dan sekaligus transformasi sosial. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan landasan “Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan” untuk memperoleh kejelasan permasalahan yang berkaitan dengan realitas sosial agama. Dalam rangka memotret gerakan sosial, artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemberdayaan Masyarakat Sipil di Indonesia dan didasari oleh sejumlah pertanyaan, apa bentuk komitmen dan semangat kebangsaan. “Kembalinya Khittah” NU sebagai pintu masuk Civil Movement Society di Indonesia? Apa peran Gus Dur – semangat transformasi sosial di NU – dalam pemberdayaan masyarakat sipil? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NU mempunyai kemampuan mendialogkan antara agama dan realitas kehidupan bernegara. Padahal, NU merupakan elemen kekuasaan di luar negara dan berada di tengah-tengah masyarakat sipil, dan semangat “Kembali ke Khittah” yang bergaung sejak tahun 1984, telah menemukan pijakan untuk menyemaikan gerakan masyarakat sipil di Indonesia. Dalam kurun waktu sejarah tertentu, NU di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid mampu menunjukkan vitalitas dan energinya yang besar, menjadi kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan menjadi “penyeimbang” kekuatan hegemonik negara. Namun, ketika ia menjadi presiden, transformasi sosial yang diartikulasikan melalui pemberdayaan masyarakat sipil berbasis komunitas pedesaan mengalami stagnasi karena energi NU kembali tersedot oleh pilihan politik praktis untuk menjauhkan Abdurrahman Wahid dari kekuasaan.
Novel Jalan Terbuka Ali Audah; Sebuah Pendekatan Filsafat Islam Widarda, Dodo
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jaqfi.v1i2.1716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pandangan Filsafat Islam terkait dengan novel Jalan Terbuka karya Ali Audah, mendalami kandungannya  melalui nilai-nilai instrinsik serta  untuk mengetahui konteks sosial melalui nilai-nilai ekstrinsik dari cerita yang ada di dalamnya. Kemudian mengangkat refleksi filosofis Islami untuk membedakan  nilai-nilai materalisme dengan pandangan dunia tauhid sebagaimana  apa yang secara eksplisit  ada dalam novel ini. Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Metodologi Penelitian Filsafat serta agar bertitik tolak dari pengalaman manusia yang konkret, dibantu dengan Teori Struktural Genetik dari Lucien Goldmann. Dengan pendekatan kedua pisau analisis ini, kesatupaduan hubungan antara manusia, Tuhan, dan alam lingkungannya, bisa terbaca dengan baik. Tulisan ini diawali dengan perbedaan mendasar antara visi tauhid dengan materialisme filosofis, mengalisis kandungan intrinsik serta ektrinsik serta mencari falsafah dasar dari adanya nilai-nilai religius sebagai pandangan dunia yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Dengan bertitik tolak dari pandangan dunia religius, pertama, bisa dipahami kedalaman kandungan novel ini baik dari sisi nilai-nilai intrinsiknya serta dari nilai ektrinsiknya,  karena novel berada dalam sebuah setting sosial pencarian nilai-nilai demokratis terkait dengan pemilu pertama dalam sejarah Indonesia yang dilaksanakan pada tahun 1955. Kedua, novel Jalan Terbuka juga merupakan gambaran pencarian jati diri dari kaum intelektual Indonesia di tengah benturan ideologi yang terjadi pada kurun tersebut. Di dalam pencarian tersebut, manusia tidak bisa melepaskan diri dari keterkaitan dengan nilai-nilai religius serta “ketuhanan”, dan juga dalam keterikatan hubungan manusia dengan sesamanya
The Representation of Sufistic Life Value to Build Growth Mindset in Movie “Buya Hamka Vol.1” Syarifani, Nara; Naan, Naan; Widarda, Dodo; Setiawan, Cucu; Hakim, Maman Lukmanul
el Harakah: Jurnal Budaya Islam Vol 25, No 2 (2023): EL HARAKAH
Publisher : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/eh.v25i2.23886

Abstract

Communicators may use movies as a medium to deliver their message. Movies offer great insights, lessons, and morals that viewers can apply in their lives. Grounded to Pierce’s semiotic analysis, the biographical movie “Buya Hamka Vol.1” presents lessons and interpretations of Sufistic life principles. This study aimed to elucidate the connection between the movie “Buya Hamka Vol. 1”, an inspirational video for a growth mindset, and the conveyed message and meaning inherent in a Sufistic existence. It employed a qualitative methodology under Charles Sanders Pierce's semiotic theory of content analysis. The findings indicated that the movie “Buya Hamka Vol. 1” is relevant to the values of a Sufistic life value, including lust and sense, sincerity, zuhud, tawakal, qonaah, and happiness. The audience can cultivate a growth mindset through the inspirational life narrative of Buya Hamka, shaping moral character, seeking guidance from spiritual mentors, and looking for a positive and nurturing environment. Film dapat menjadi medium untuk menyampaikan pesan komunikan kepada komunikator. Para penonton dapat mengambil nilai-nilai penting, pelajaran serta hikmah berharga dari film tersebut sehingga dapat direalisasikan pada kehidupan nyata. Film Buya Hamka vol.1 merupakan film biopic yang terdapat pesan dan makna nilai kehidupan sufistik dalam konteks Pierce. Penelitian ini berfokus untuk mengungkap relasi di antara pesan serta makna nilai kehidupan sufistik dalam film Buya Hamka vol.1 yang berperan sebagai inspiration video dengan proses pengembangan growth mindset. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode konten analisis teori semiotika Charles Sanders Pierce melalui tahapan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada film Buya Hamka vol.1 memiliki relevansi dengan nilai-nilai kehidupan sufistik perspektif Tasawuf Modern Buya Hamka seperti hawa nafsu dan akal, ikhlas, zuhud, tawakal, qonaah dan bahagia. Nilai-nilai tersebut dapat membangun growth mindset pada penonton dengan menginspirasi mereka melalui perjalanan hidup Buya Hamka, mengembangkan karakter yang baik, mencari bimbingan dari guru spiritual, dan mencari lingkungan yang positif dan mendukung.