Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa keterampilan motorik halus merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia dini karena berkaitan langsung dengan kemampuan mereka melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menulis, menggambar, atau menyusun benda kecil. Namun, masih banyak anak yang mengalami hambatan dalam pengembangan keterampilan ini. Salah satu pendekatan yang dinilai efektif dan menyenangkan untuk melatih motorik halus adalah melalui aktivitas seni melipat kertas (origami). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran origami terhadap perkembangan keterampilan motorik halus anak usia 5–6 tahun di TK Al-Ghufron Sumberejo Ambulu. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan model pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sampel terdiri atas dua kelompok: satu kelompok diberi perlakuan berupa kegiatan origami, sementara kelompok kontrol tidak mendapatkan perlakuan tersebut. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi berbasis indikator perkembangan motorik halus anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kelompok eksperimen, di mana 58,33% anak mencapai kategori "berkembang sesuai harapan" dan 41,67% masuk kategori "berkembang sangat baik", sedangkan tidak ada lagi anak yang berada pada kategori "belum berkembang". Uji Wilcoxon menunjukkan nilai signifikansi 0,002 (< 0,05), yang mengonfirmasi bahwa pembelajaran origami memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan motorik halus. Dengan demikian, origami dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran yang tidak hanya kreatif dan menyenangkan, tetapi juga efektif dalam mengoptimalkan kemampuan dasar anak usia dini, serta direkomendasikan untuk diterapkan secara rutin dalam kegiatan pembelajaran di PAUD.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025