Artikel ini menelusuri jejak historis dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU), yang lahir dari rahim pesantren namun berkembang menjadi pilar penting dalam modernisasi dan pergerakan sosial-keagamaan di Indonesia. Muhammadiyah dan NU muncul sebagai respons terhadap kondisi sosial keagamaan umat Islam yang saat itu berada dalam tekanan penjajahan, kebodohan struktural, serta dekadensi moral yang disebabkan oleh lemahnya pendidikan dan menyebarnya praktik keagamaan yang menyimpang. Dengan menggunakan pendekatan historis-kualitatif, tulisan ini membandingkan latar belakang pendirian, visi keagamaan, bentuk pergerakan, serta kontribusi keduanya dalam bidang pendidikan, sosial, dan politik. Meski berasal dari basis keagamaan yang serupa, Muhammadiyah berkembang dengan pendekatan rasional dan modernis, sedangkan NU meneguhkan tradisi keagamaan lokal secara kontekstual. Keduanya saling melengkapi dalam membangun masyarakat Islam yang moderat, inklusif, serta berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Copyrights © 2025