Nelayan diartikan secara umum sebagai pekerjaan yang mata pencahariannya menangkap ikan di laut. Tuntutan-tuntutan tugas yang melebihi kapasitas normal, dapat menyebabkan kelelahan. Selain itu, aktivitas fisik yang berlebihan dan waktu istirahat yang kurang dapat membuat ketidak seimbangan antara aktivitas otot dan proses regenerasi yang dapat dengan mudah menyebabkan kelelahan dan berperilaku tidak aman sehingga dapat menyebabkan kelelahan kerja. Menurut survei awal yang dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara dengan salah seorang penduduk disekitar, menyatakan bahwa aktifitas nelayan yang dilakukan setiap harinya tidak menentu melihat cuaca yang belakangan ini tidak dapat diprediksikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik terhadap kelelahan kerja pada nelayan di Tanjung Jumlai. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan crosssectional, dengan melakukan pengumpulan data terhadap variabel beban kerja dan kelelahan kerja nelayan Tanjung Jumlai. Alat ukur yang digunakan untuk kelelahan kerja adalah NASA TLX, dan beban kerja adalah SSRT (Subjective Self RatingTest). Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,000 dimana p<0.05, maka ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja nelayan Tanjung Jumlai. Nilai koefisien kontigensi sebesar 0.003, yang berarti bahwa terdapat hubungan yang positif antara beban kerja dengan kelelahan kerja nelayan Tanjung Jumlai.
Copyrights © 2025