Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam manajemen perilaku dalam konteks pendidikan inklusi, khususnya pada lembaga PAUD inklusi di Provinsi Jawa Timur. Fokus penelitian mencakup identifikasi isu-isu perilaku yang muncul di kelas inklusi, tantangan yang dihadapi guru dalam menanganinya, serta solusi atau strategi yang telah diimplementasikan. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap guru, kepala sekolah, dan orang tua siswa berkebutuhan khusus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isu perilaku yang sering muncul meliputi tantrum, agresivitas, perilaku repetitif, dan kesulitan regulasi emosi pada siswa. Guru menghadapi tantangan signifikan, seperti kurangnya pelatihan khusus, keterbatasan dukungan profesional, serta minimnya kolaborasi dengan orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut, guru menerapkan berbagai strategi manajemen perilaku, seperti pendekatan penguatan positif, penyusunan Rencana Perilaku Individual (RPI) secara kolaboratif, integrasi program Pembelajaran Sosial-Emosional (SEL), serta partisipasi dalam pelatihan profesional. Strategi-strategi tersebut terbukti efektif dalam mereduksi perilaku bermasalah dan meningkatkan iklim kelas yang inklusif. Keberhasilan intervensi sangat ditentukan oleh konsistensi, kolaborasi lintas pihak, serta komitmen sekolah dalam membangun sistem pendukung berkelanjutan. Penelitian ini menegaskan bahwa manajemen perilaku bukan hanya soal kendali, tetapi bagian integral dari praktik pedagogis inklusif yang menghargai keragaman dan memberdayakan semua peserta didik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025